Pasar tradisional adalah sebuah tempat terbuka yang terjadi proses transaksi jual beli dengan proses tawar menawar. Di pasar tradisional ini para pengunjungnya tidak selalu menjadi pembeli, karena dia juga bisa menjadi penjual.
Kadang terjadi barter walau tidak secara langsung. Misalnya ada orang yang membawa barang dagangan berupa hewan ternak (ayam kampung misalnya). Ayam tadi dibawa ke pasar untuk dijual di pasar tersebut, hasil penjualan ayam tadi digunakan untuk membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan misalnya untuk membeli beras, sayuran, ikan dan yang lainnya. Jadi berangkat ke pasar membawa barang dagangan, pulangnya membawa barang-barang yang dibutuhkan.

Peran Pasar Tradisional Sebagai Pusat Interaksi Sosial
Merebaknya pasar modern saat ini, pasar tradisional semakin terdesak terpinggirkan, dan mulai ditinggalkan. Dari sudut pandang sosiologi pasar merupakan institusi sosial yang diatur dengan norma-norma dan sangsi yang dibentuk melalui interaksi sosial.
Pasar tidak hanya sekedar ruang ekonomi, tetapi juga sebagai ruang sosial. Di pasar itulah modal sosial diaktifkan yang merekatkan hubungan-hubungan sosial dan memungkinkan langgengnya transaksi ekonomi. Eksistensi pasar tradisional dibutuhkan untuk keberlangsungannya aktivitas pasar termasuk relasi dan jaringannya terhadap pasar-pasar lain yang ada di sekitarnya.

Perputaran Uang Lebih Cepat di Pasar Tradisional dan Dapat Mengurangi Pengangguran
Pasar tradisional merupakan salah satu pilar perekonomian di negara ini. Alur perputaran uang sangatlah cepat. Selain karena proses tawar menawar yang menjadi ciri khas pasar tradisional, juga dengan adanya informasi yang cepat menyebar dari mulut ke mulut menjadi pendukung bagi penjual untuk mendapatkan konsumen.
Pasar tradisional dapat menampung banyak pedagang, dan beraneka barang dagangan yang cukup untuk membantu mengurani jumlah pengangguran. Banyak juga orang yang menggantungkan hidupnya dai pasar ini, misalnya para pemasok bahan kebutuhan, petani yang juga memasok barang, tengkulak, buruh gendong, dan yang lainnya. Semua ini melancarkan kegiatan yang bersifat ekonomi.

Sebagian besar pedagang pasar tradisional merupakan pedagang kecil dengan modal yang kecil pula. Segmen pembeli di pasar tradisional sebagian besar merupakan rakyat kebanakan, yang menginginkan harga barang yang relatif murah dan terjangkau.
Adanya proses tawar menawar antar pedagang dan pembeli di pasar tradisional, sehingga secara psikologis dapat memberikan nilai positif pada proses interaksi antara keduanya. Suatu interaksi sosial yang perlu diajarkan pada generasi muda.
Comment